DPI Media
Stay updated with our latest news and media
Terinspirasi oleh 20 Tahun Pertumbuhan Bersama dan Ketulusan Daewoong—Keputusan Saya untuk Bergabung
Writer
Manager
July 2, 2025

Terpikat oleh Ketulusan dalam Membangun Talenta dan Mengembangkan Industri Kesehatan.

 

Mengapa Wicak Prasetiadi, dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di industri farmasi Indonesia, memilih untuk memulai babak baru dalam kariernya bersama Daewoong?

 

Kenali sosok yang mengambil keputusan berani setelah menyaksikan perjalanan 20 tahun Daewoong dalam pertumbuhan bersama sektor farmasi dan bioteknologi Indonesia—sebuah perjalanan yang sangat selaras dengan jalur karier pribadinya.

 

Temukan alasan mengapa ia kini memilih untuk menapaki jalan bersama Daewoong.

P1. Halo, Pak Wicak! Mohon perkenalkan diri Anda.

Halo, nama saya Wicak Prasetiadi.

Saya memiliki lebih dari 20 tahun pengalaman di industri farmasi Indonesia, khususnya dalam memimpin peluncuran produk dan strategi pemasaran di berbagai area terapi, seperti infertilitas, penyakit kardiovaskular, dan diabetes.

 

Terakhir, saya menjabat sebagai Marketing Manager di Ferring Pharmaceuticals Indonesia, di mana saya memimpin lokalisasi strategi global dan menginisiasi pengembangan bisnis serta kerja sama dengan KOL (Key Opinion Leader) di bidang obstetri dan ginekologi.

 

Sebelumnya, saya juga pernah memegang peran kepemimpinan di bidang pemasaran dan medis di berbagai perusahaan farmasi multinasional seperti AstraZeneca, MSD, Merck, GSK, Schering-Plough, dan Roche—berhasil menghadirkan berbagai terapi, termasuk vaksin, ke pasar Indonesia.

 

Saat ini, saya menjabat sebagai Brand & Marketing Manager di Daewoong Pharmaceutical Indonesia, dengan misi meningkatkan nilai organisasi dan ekosistem kesehatan melalui strategi pasar yang tepat sasaran.

 

P2. Apa yang mendorong Anda bergabung dengan Daewoong?

Setelah bekerja di berbagai perusahaan farmasi global, saya mulai merasakan keterbatasan pendekatan pemasaran yang berpusat pada produk. Meski obat-obat tersebut sangat baik, saya mulai mempertanyakan apakah hanya mengimpor obat untuk pasien Indonesia adalah cara terbaik untuk mendukung industri farmasi dan bioteknologi lokal kita.

 

Sebaliknya, saya sangat terkesan dengan investasi Daewoong yang tulus dan berfokus pada pengembangan lokal. Daewoong tidak hanya menjual produk, tetapi juga berkomitmen terhadap pertumbuhan bersama yang menyeluruh, mulai dari R&D, produksi lokal, riset klinis, hingga pengembangan talenta.

 

Filosofi untuk menciptakan “obat yang terbukti di Indonesia,” bukan hanya “obat yang terbukti di luar negeri,” saya nilai sebagai awal dari lokalisasi yang sejati, sebuah pendekatan yang benar-benar memberikan manfaat bagi pasien sekaligus industri nasional.

 

Dari perjalanan 20 tahun Daewoong, ada tiga inisiatif yang sangat membekas bagi saya. Tiga hal ini merepresentasikan tekad tulus Daewoong untuk menjadi mitra pertumbuhan yang sejati bagi industri farmasi dan bioteknologi Indonesia, dan menjadi alasan utama saya bergabung:

 

Pertama, kolaborasi pendirian pusat riset dengan UI, ITB, dan IPB, guna membina talenta terbaik dan membangun ekosistem R&D lokal yang kuat.

Kedua, sekitar satu dekade lalu, Daewoong mendirikan pabrik biofarmasi pertama di Indonesia, dan baru-baru ini memperluas basis produksinya melalui fasilitas manufaktur sel punca (stem cell).

Ketiga, kontribusi Daewoong dalam memperkuat kapabilitas klinis dengan menyelenggarakan uji klinis yang dipimpin oleh peneliti lokal.

Saya percaya pendekatan yang tulus ini mencerminkan komitmen Daewoong untuk Indonesia, bukan semata sebagai pasar, melainkan sebagai mitra sejati dalam merancang kemajuan sistem kesehatan nasional. Filosofi inilah yang menginspirasi saya untuk bergabung.

 

P3. Budaya perusahaan seperti apa di Daewoong yang paling mengesankan Anda?

Budaya yang memberikan kesempatan berdasarkan kompetensi, tanpa memandang usia, masa kerja, jenis kelamin, atau kewarganegaraan. Berkat budaya ini, saya bisa berkontribusi dalam berbagai program di luar pemasaran merek seperti pengembangan bisnis, strategi organisasi, hingga kolaborasi klinis. Proses ini membuat saya merasa berkembang secara signifikan.

 

Budaya perusahaan yang memandang pertumbuhan karyawan sebagai pertumbuhan perusahaan akan sangat bernilai, terutama dalam industri farmasi yang terus berubah dengan cepat.

 

Saya juga sangat terkesan dengan sistem yang mendorong keterbukaan berpikir dan semangat belajar melalui dukungan pembelajaran tanpa batas serta sistem monthly feedback. Sebagai manajer, sistem feedback ini memungkinkan saya untuk meninjau perkembangan tim, serta memberi arahan pada proses menuju pertumbuhan yang diinginkan, bukan hanya hasil akhir. Hal ini sangat bermakna bagi saya.

 

P4. Kepemimpinan seperti apa yang ingin Anda wujudkan di Daewoong?

Saya menargetkan kepemimpinan “Triple Win”(Menang-Menang-Menang) yang melampaui konsep “Win-Win.” Maksudnya:

①Pertumbuhan bagi saya dan tim;

②Peningkatan nilai bagi mitra kami (dokter, apotek, rumah sakit);

③Dan pada akhirnya, peningkatan kualitas hidup bagi pasien dan masyarakat.

 

Saya percaya bahwa kepemimpinan sejati yang berkelanjutan di bidang kesehatan hanya dapat tercapai jika ketiga aspek ini berjalan beriringan.

 

Kami tidak hanya mengejar keberhasilan individu atau perusahaan. Kemenangan yang sesungguhnya terjadi saat mitra kami seperti dokter, apotek, dan rumah sakit, ikut tumbuh bersama, dan pada akhirnya, saat kami benar-benar berkontribusi pada misi meningkatkan kesehatan masyarakat.

 

Filosofi ini menjadi prinsip utama saya dalam berkomunikasi dengan tim dan mengambil keputusan, sekaligus menjadi fondasi pencapaian hasil terbaik di ketiga aspek tersebut.

 

P5. Apa tujuan atau rencana Anda ke depannya?

Lebih dari sekadar memperkuat merek dan memperluas pangsa pasar, saya ingin berkontribusi dalam menjadikan Daewoong sebagai “mitra kesehatan terpercaya” bagi masyarakat Indonesia.

 

Target saya adalah membangun tim yang kuat dan fondasi yang berkelanjutan. Untuk itu, saya berencana memimpin keberlanjutan berbagai upaya Daewoong yang telah ada, mulai dari riset kolaboratif, produksi lokal, pengembangan talenta, hingga kontribusi sosial dalam berbagai bentuk.

 

Selain itu, untuk meningkatkan kapabilitas pribadi,saya sedang memperdalam keahlian dalam strategi medis dan klinis, memperluas kerja sama global, serta mengejar sertifikasi profesional.

 

Melalui program CDP (Career Development Program) dan sistem dukungan pembelajaran tanpa batas, saya ingin terus mengembangkan diri agar dapat membawa tim saya melangkah lebih jauh.